• Wednesday, 24 February 2016
  • Praviravara
  • 0

Khenzur Lobsang Tenpa dilahirkan dalam sebuah keluarga petani pengembara pada tahun 1938 di Amdo, sebuah propinsi di sebelah timur Tibet. Ia ditahbiskan sebagai seorang bhiksu pada usia 11 tahun dan diberi nama Lobsang Tenpa di Biara Taktsang Lhamo di mana ia tinggal sampai usia 18 tahun.

Berkeinginan sangat kuat untuk mengejar studinya tentang filsafat Buddhis di biara besar Drepung Gomang di Tibet bagian tengah. Biara Drepung sering disebut sebagai Nalanda kedua, merupakan salah satu dari Tiga Biara Besar Gelug. Didirikan pada tahun 1416 oleh salah satu murid utama Je Tsongkhapa. Mengetahui bahwa gurunya tidak akan memberinya keinginan untuk pergi, ia dengan beberapa bhiksu kabur dengan tidak membawa apa pun selain beberapa baju yang ia bawa di pundaknya.

Kelompok kecil ini menempuh waktu berbulan-bulan menuju Lhasa dengan berjalan kaki, pertama-tama ke bagian selatan menuju Kham kemudian ke bagian barat menuju Tibet tengah. Melalui jalan yang lebih singkat berarti melalui daerah tanpa penduduk di mana tidak mungkin bagi mereka untuk meminta makanan selama perjalanan.

Setelah mencapai ibukota, Rinpoche bergabung dengan ribuan bhiksu di Biara Drepung Gomang dan belajar di sana di bawah bimbingan guru dari Mongolia bernama Geshe Jimpa sampai tahun 1959.

Pada tahun tersebut ketika Tiongkok menginvasi Tibet, ia bersama dengan ribuan orang Tibet lain melarikan diri ke India mengikuti Dalai Lama. Rinpoche menghabiskan 10 tahun pertama di pengasingan di tenda pengungsian di daerah Buxa di dalam hutan sebelah barat Bengal, di mana mayoritas bhiksu pengungsi berkumpul dan membentuk satu komunitas.

Kondisi lingkungan hidup sangat berat tetapi Rinpoche dapat bertahan serta dapat melanjutkan studi tentang filsafat Buddhis di bawah bimbingan Gyume Khenzur Ngawang Lekden dan seorang guru dari Mongolia, Gen Losang, sampai pada tahun 1970 ketika ia memasuki Institut Ilmu-ilmu Tinggi di Universitas Varanasi di Sarnath. Setelah tiga tahun menempuh studinya, ia menerima gelar Acharya (Guru) dengan hasil yang memuaskan.

Pada tahun 1973, Rinpoche bergabung dengan para bhiksu seangkatannya di Biara Drepung Gomang di mana pada beberapa tahun sebelumnya telah berpindah lokasi ke Mundgod, di sebelah selatan India daerah Karnataka.

Selama sepuluh tahun pertama di sana, Rinpoche banyak mengikuti ajaran baik sutra maupun tantra yang diberikan oleh dua guru Dalai Lama yaitu Kyabje Trijang Rinpoche dan Kyabje Ling Rinpoche di Mundgod dan di daerah penduduk Tibet bagian Selatan.

Setelah menyelesaikan studinya tentang dua topik yang mendalam dari filsafat Buddhis, Abhidharma dan Vinaya, di bawah bimbingan Kyenzur Tempa Tenzin dan Geshe Ngawang Nyima Rinpoche, pada tahun 1982 ia mengikuti ujian akhir untuk mendapatkan gelar Geshe. Ia duduk di rangking pertama di antara beberapa kandidat dari tiga biara besar, yaitu Sera, Ganden, dan Drepung, dan mendapatkan gelar Geshe Lharampa.

Pada tahun 1989, Rinpoche ditunjuk oleh Dalai Lama sebagai Kepala Biara Drepung Gomang, jabatan yang ia pegang selama enam tahun. Dengan demikian Rinpoche dikenal sebagai “Khenzur” Lobsang Tenpa (Kepala Biara Terdahulu).

Rinpoche telah berkunjung untuk mengajar Buddhisme di Rusia, Mongolia dan Tibet, dan pada tahun 2000 memimpin kunjungan bhiksu-bhiksu Gomang ke Eropa. Rinpoche telah mengajar sebelum memasuki biara di Mundgod.

Pada hari-hari pertama di sana, karena kurangnya bhiksu senior, beberapa guru yang ada di sana harus bekerja secara berkesinambungan agar generasi yang lebih muda mendapat pendidikan yang sesuai. Akibatnya dari pagi sampai malam Khenzur Rinpoche mengajar banyak murid yang datang ke kamarnya.

Situasi ini tidak jauh berubah sampai sekarang, walapun jumlah pengajar meningkat namun jumlah murid pun ikut meningkat: dari sekitar 100 bhiksu pada awal tahun 1970-an, biara tersebut sekarang telah memiliki lebih dari 1500 anggota. Belum lama ini Rinpoche diberi nama Drepung Tripa, kepala biara yang paling senior dari semua Biara Drepung dengan dua institutnya, yaitu Gomang dan Loseling.

Dengan kebaikan hati dan rasa tak kenal lelah kepada biara dan murid-muridnya, pengetahuan Rinpoche yang luas tentang ajaran Buddha, kesucian sila yang ia pegang, keterbukaan, ketulusan, dan rasa humor yang konstan, Khenzur Rinpoche adalah contoh hidup dan sumber inspirasi bagi semua.

Ven. Drepung Tripa Khenzur Rinpoche akan datang ke Indonesia untuk memberikan public teaching tentang “Karma Menurut 4 Pandangan Filosofi Buddhis (Vaibhashika, Sautrantika, Chittamatra, dan Madhyamaka)”. Pengajaran tersebut akan dibabarkan pada tanggal 12-13 Maret 2016 pukul 09.00 – 17.00 WIB di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat dan tanggal 19-20 Maret 2016 pukul 09.00 – 17.00 WIB di Global Sevilla School, Jakarta Barat.

Bagi yang berminat ikut, bisa mendaftar secara online di sini, atau call center 081222816044, William Wijaya 085261067922, dan email info@lamrimnesia.org.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *