• Wednesday, 13 January 2016
  • Zaq
  • 0

Sebagai musisi yang sangat dihormati dan berpengaruh pada masanya, David Bowie mempengaruhi banyak orang dengan berbagai cara –selama enam dekade karier yang produktif dan menghasilkan berbagai genre musik, dia menjadi seniman yang mengadopsi banyak pengaruh. Dari karakter Ziggy Stardust hingga Thin White Duke, Bowie secara terus-menerus membangun persona uniknya.

Besarnya pengaruh Bowie membuat berita kematiannya yang mendadak pada 10 Januari silam memicu banyak penghormatan dari jutaan orang di seluruh dunia yang merasa tersentuh oleh tangan dingin Bowie. Sang seniman besar meninggal setelah 18 bulan berjuang melawan kanker hati.

Bowie yang tak pernah takut tampil “aneh”, sering mengungkapkan secara terbuka pendapatnya mengenai agama dan spiritualitas. Dalam sebuah wawancara pada 2005, Bowie mengatakan, “Mempertanyakan kehidupan spiritual saya selalu relevan dengan apa yang sedang saya tulis. Selalu. Itu karena saya bukanlah ateis dan itu membuat saya khawatir.”

Bowie terlahir dengan nama David Robert Jones pada 8 Januari 1947. Ia lahir di keluarga kelas pekerja di Brixton, selatan London, Inggris. Bowie baru berumur 13 tahun saat mulai mengenal Buddhisme. Saat itu, Buddhisme memang tengah populer di Inggris. Bertahun-tahun menjelang Bowie memulai karier solonya pada 1967, ketertarikannya pada Buddhisme terus tumbuh hingga ia mengunjungi Tibet House dan mendatanginya secara rutin empat kali sepekan.

Pada sebuah wawancara di 2001, Bowie mengenang kejadian lucu: “Suatu hari, saya masuk ke kantor (Tibet House), namun kosong,” kata Bowie. “Saya menuruni tangga dan melihat seorang lelaki berjubah safron. Dia berkata, dalam bahasa Inggris yang kurang lancar, ‘Kamu mencari saya’.” Pernyataan lelaki berjubah ini sempat membuat Bowie terpana. Namun kemudian Bowie tersadar, “Beberapa tahun kemudian, saya tersadar ternyata itu adalah kalimat pertanyaan. Tapi saat saya berusia 16 tahun itu, saya menganggapnya sebagai sebuah pernyataan.”

Lelaki berjubah safron itu adalah lama Tibet Chime Yong Dong Rinpoche, yang kemudian menjadi guru Bowie selama beberapa bulan. Di bawah bimbingan Chime Rinpoche, Bowie belakangan mengunjungi Biara Samye Ling Tibetan di Eskdalemuir, Skotlandia, dengan teman baru yang nantinya menjadi partnernya, Tony Visconti. Kemudian Bowie menegaskan bahwa, “Hanya dalam waktu kurang sebulan, saya menggunduli kepala, mengambil sumpah, dan menjadi biarawan.”

Mungkin tidak berlebihan, menjadi biarawan tampaknya tak cocok bagi Bowie. “Setelah beberapa bulan belajar, guru mengatakan ‘Kamu tidak ingin menjadi Buddhis’,” Kata Bowie menirukan Chime Rinpoche. “Beliau mengatakan, “Kamu sebaiknya bermusik.”

Bowie kemudian menulis lagu Silly Boy Blue sebagai penghormatan pada Chime Rinpoche dalam debut album bertajuk David Bowie pada 1967.

Beberapa tahun kemudian, dalam sebuah wawancara dengan majalah Esquire berjudul “What I’ve Learned,” Bowie mengungkapkan, “Saya mengagumi alam semesta, tapi saya tak mempercayai bahwa ada sebuah kecerdasan di belakangnya. Saya memiliki kegemaran yang kuat pada ritual keagamaan secara visual, walaupun ritual itu sama sekali tak bermakna dan tanpa substansi apa pun. Bagi saya, dupa sangat kuat dan provokatif, apakah itu dalam upacara agama Buddha atau Katolik.”

Pada 2001, Bowie juga muncul dalam konser amal untuk Tibet House di Carnegie Hall, New York. “Waktunya tepat,” kata Bowie mengenai keputusannya untuk bergabung dalam acara itu, “Pengalaman tertentu, seperti pesan-pesan spiritual, merasuk pada kehidupanmu. Mungkin dalam setahun terakhir ini saya semakin menyadari itu, bukan dari sudut pandang spiritual, tapi dari ajaran-ajaran (Buddha). Menurut pengetahuan awam Buddhis saya, bahwa perubahan adalah sungai kita. Saya selalu kembali pada hal itu, dan ini sungguh bermakna buat saya.”

Selamat jalan, Bowie.. (www.buddhistdoor.net)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *