Foto: Bhikkhu Ratana Jayo
Pasamuan Agung X Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Magabudhi) telah menetapkan Pandita Dharmanadi Candra sebagai Ketua Umum untuk periode 2023-2028. Pemilihan Dharmanadi Candra sebagai Ketua Umum terjadi dalam acara Pasamuan Agung yang diadakan di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada tanggal 17-19 Agustus. Ini adalah kedua kalinya Dharmanadi Candra dipercayakan untuk memimpin kapal besar Magabudhi, setelah sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum pada periode 2016-2021.
Dharmanadi Chandra lahir pada tanggal 21 Desember 1963 di Padangsidempuan, Medan, Sumatera Utara. Ketertarikannya pada agama Buddha dimulai sejak masa Sekolah Menengah Atas, dan ia mengembangkan pemahamannya melalui bimbingan beberapa guru Dhamma ternama di Indonesia, seperti Romo Pandita Supomo, Aris Munandar, Bhante Jinadhammo, Bhante Sri Pannyavaro, Bhante Uttamo, Bhante Jotidhammo, hingga Tan Ajahn Suchart Abhijato.
Sejak mengenal agama Buddha, Dharmanadi Candra aktif terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan Buddha dan menjadi anggota berbagai organisasi Buddhis. Ia juga dikenal sebagai pendiri dan Ketua Umum beberapa organisasi kepemudaan Buddhis, termasuk pendirian Vidyasena Vihara Vidyaloka di Yogyakarta, yang merupakan organisasi mahasiswa Buddhis Theravada di wilayah tersebut, serta pernah menjabat sebagai Ketua.
Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Buddha Dhamma Indonesia (sekarang dikenal sebagai Patria) selama periode 1993-1995. Pengalaman luasnya dalam berbagai organisasi Buddhis telah membawanya mewakili umat Buddha dalam berbagai pertemuan internasional. Karena pengabdiannya sebagai Dhammaduta, pada tahun 1995, Sangha Theravada Indonesia menganugerahkannya penghargaan Abdi Dhamma.
Sejak tahun 1985, Dharmanadi Candra telah menduduki berbagai jabatan penting dalam organisasi Buddhis, termasuk Sekretaris Umum Yayasan Buddhis Theravada Indonesia, menjadi anggota Dewan Pembina Yayasan Siripada, dan Wakil Dayakasabha Bidang Pendidikan di Pusdiklat Buddhis Sikkhadhamma Santibhumi BSD. Sebelum terpilih sebagai Ketua Umum di Magabudhi, ia juga menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan PP Magabudhi selama periode 2011-2016.
Selain perannya sebagai pandita, Dharmanadi Chandra juga pernah menjalani kehidupan pabbajita, sebagai samanera di Vihara Mendut, dan kemudian dia ditahbis menjadi bhikkhu di Wat Bovoranives Raja Vihara di Bangkok, Thailand. Selama masa vassa dari tanggal 10 Juli hingga 10 November 2005, ia menjalani kehidupan sebagai bhikkhu di Wat Yannasamvararam, Chontbury, Thailand.
Dalam sebuah kesempatan, Dharmanadi Chandra menyatakan, “Seorang Dhammaduta harus memiliki pemahaman Dhamma yang kuat, dan diperlukan komitmen serta konsistensi dalam menerapkan Dhamma yang diyakininya ketika melayani. Terus-menerus melakukan evaluasi diri dari pengabdian yang dilakukan sangat penting. Dhamma akan membentuk integritas dan kredibilitas seorang pandita, dan memberikan semangat, kekuatan dalam kedamaian batin, sikap rendah hati, serta kebahagiaan dalam melayani umat Buddha.”
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara