• Wednesday, 13 January 2016
  • Kila
  • 0

Komunitas monastik dan pusat meditasi Plum Village mengumumkan kembalinya Master Zen Thich Nhat Hanh, yang akrab dipanggil Thay, ke tempat tinggalnya di monasteri yang terletak di Dordogne, di Perancis Selatan itu pada Jumat (8/11). Thay baru kembali dari Amerika Serikat usai mendapatkan perawatan medis.

November 2014 lalu, Thay dilarikan ke rumah sakit di Perancis karena mengalami pendarahan di otaknya. Setelah beberapa bulan melakukan terapi di klinik rehabilitasi Bordeaux University Hospital, Thay kembali ke Plum Village pada April 2015 bersama iringan sangha dan tim perawat yang merawatnya agar dapat segera pulih. Pada 11 Juli 2015, Thay diterbangkan ke San Francisco, AS untuk menjalani perawatan yang lebih mendalam di UCSF Medical Center, di mana Thay berhasil mengucapkan kata pertamanya sejak serangan stroke pertamanya.

Pada awal tahun baru 2016 ini terbit sebuah berita di situs resmi Plum Village yang menyampaikan keinginan Thay, yang genap berusia 89 tahun pada Oktober lalu, untuk kembali ke tempat tinggalnya di Plum Village.

“Thay sangat puas dengan kemajuan yang telah diraihnya, serta mengucapkan terima kasih atas perhatian dan perawatan yang luar biasa sejak enam bulan yang lalu. Thay ingin kembali ke rumah dan menjalani pemulihan dengan kekuatan energi kolektif di sana, serta ingin berada dekat dengan keluarga Plum Village. Tim dokter menyetujui keputusan Thay dan meyakinkan kami jika Thay mampu melakukan perjalanan pulang dengan aman,” bunyi pernyataan resmi Plum Village melalui websitenya. Informasi tambahan menyebutkan bahwa sebuah tim perawat akan mengiringi Thay untuk bisa memberikan perhatian penuh dan erapi (rehabilitasi).

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan kasih dan kedermawanan donatur yang diberikan kepada Thay dan tim perawat selama mereka berada di San Francisco. Rangkulan kasih dan rasa persaudaraan dari Sangha yang berada di seluruh dunia memberikan kekuatan kepada Thay untuk pulih dengan cepat dan kembali ke Plum Village dalam kondisi sehat dan berbahagia.

“Saat malam tahun baru, Thay turut merayakannya dengan tim perawatnya, tersenyum dan berdendang bersama dalam nyanyian. Hari-hari berikutnya, Thay juga melalui hari dengan mendengarkan rekaman suara beliau sewaktu melantunkan puisi-puisinya yang terkenal. Kami bahagia dengan keputusan Thay untuk kembali ke Plum Village. Beberapa minggu lagi kita semua akan merayakan tahun baru Imlek, Festival Daffodil, dan Upacara Pentabhisan Besar di Plum Village, dan kami sangat bahagia dengan keberadaan Thay bersama kami nanti untuk menikmati perayaan tersebut bersama kami.”

Terlahir dengan nama Nguyen Xuan Bao pada 11 Oktober 1926, Thay adalah seorang guru Zen berpengaruh, penyair dan penulis lebih dari 100 judul buku. Sebagai penggerak perdamaian, Thay sangat berpengaruh dalam gerakan anti peperangan, penggiat protes tanpa kekerasan selama peperangan di Vietnam. Thay mendirikan The Order of Interbeing dan The Unified Buddhist Church, dan pada tahun 1982 mendirikan Plum Village Buddhist Center di Perancis bersama rekannya Sister Chan Khong.

Thay adalah seorang tokoh utama dalam penyesuaian ajaran Buddha di Barat, serta menggabungkan ajaran Zen asli dengan turunannya dengan pendekatan progresif dalam menghadapi isu-isu sosial, sains vs keyakinan, dan agama vs spiritualitas. (www.buddhistdoor.net)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *