• Saturday, 5 August 2017
  • Andre Sam
  • 0

“Kalau tidak berkesempatan berguru dengan orangnya, berguru dengan rupang pun sama hasilnya asal yakin dan praktikkan Dharma yang diajarkan olehNya. Sadhu” ~ Dhammajiyoti Kassapa

Pulau Bali, kehilangan pelayan Dharma yang kesehariannya penuh dengan kesederhanaan. Pak DJ demikian orang yang mengenalnya. Lahir pada 1950 di desa Baturiti, Bali.

Upasaka Pandita Dhammajiyoti Kassapa meninggal pada Selasa (1/8) pagi pukul 01.00 WITA dalam kondisi istirahat pada usia 67 tahun. Disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi Jl. Cargo, Denpasar. Blok D. Jenazah pada Jumat (4/8) dikremasi di Kuburan Denbantas Tabanan.


Foto Monica Lauren

“Orangnya tulus.” Demikian salah satu teladan yang dikenang oleh seorang pelayat yang bernama Wayan Nuraga. Sementara menurut Putu Wirawan, “Beliau berpulang dengan indah dan bahagia. Dalam diri beliau ada cahaya yang selalu ingin berbagi, berbagi Dharma, berbagi cahaya.”

Pak DJ sejak SMU telah melayani Bhante Girirakhito, hingga mangkatnya beliau Pak DJ tetap meneruskan bakti pada gurunya. Hidupnya ia berikan pada pelayanan Dharma.

Beliau merupakan seorang sesepuh di Brahmavihara Arama, Buleleng Bali. Kesabarannya dan ketekunannya banyak dicontohkan oleh beliau dalam laku keseharian, hal ini dirasakan juga oleh Nusya Kuswantin seorang wartawan senior Kompas.

“Dedikasinya pada Dharma tidak perlu diragukan lagi. Kita sangat kehilangan sosok beliau. Pengabdiannya tiada banding.” Tutur Sudarmin Soen ketika mengenang Pak DJ dengan air mata yang keluar dari pipi karena merasa ditinggal pergi sosok pelayan spiritual yang sederhana.


Foto ‎Budi Awan

Padahal, Senin (31/7) pukul 23.00 sampai dengan pukul 00.00 WITA beliau masih sms dengan Gus Rahula (putra Bhante Girirakhito). Kemudian tanpa sakit, tanpa berpamitan pada keluarga maupun sahabat terdekat. Pukul 01.00 WITA Pak DJ menutup mata untuk selama-lamanya. Beliau meninggalkan seorang istri dan seorang putra angkat.

Edi Kencana sebagai salah satu keponakan Pak DJ menuturkan, “Nilai-nilai dari almarhum, beliau sosok yang sabar, walaupun lama nikah belum punya anak kandung, almarhum juga tokoh agama Buddha Theravada Indonesia, beliau mantan pengurus meditasi vippasana, ia juga pembimbing di keluarga yang memberikan wejangan jika ada konflik antarkeluarga, sosok yang tanpa pamrih menolong sesama umat antaragama, makanya sering diminta hadir untuk acara lintas agama.”

“Hidup ini singkat Pak Gun…” Demikian pesan yang sering diulang ke Pak Gunawan, salah seorang yang dekat dengan Pak DJ. “Beliau termasuk murid yang sangat berbakti dengan melaksanakan ajaran guru,” tambahnya.

Matur suksme dahat Pak DJ.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *