• Saturday, 12 September 2015
  • Sutar Soemitro
  • 0

Pesepakbola legendaris klub Manchester United (Inggris) dan timnas Irlandia Utara George Best dikenal sebagai salah satu pesepakbola playboy. Pria yang meninggal tahun 2005 itu kerap bergonta-ganti pacar. Salah satu wanita yang membuat Best jatuh hati adalah model Jackie Glass.

Glass merupakan cinta pertama Best. Sayangnya hubungan mereka tidak berlanjut sampai ke pelaminan. Glass kini sudah meninggalkan kehidupan duniawi. Dia memilih menjadi seorang bhiksuni tradisi Vajrayana.

Baru-baru ini Glass menuturkan kisah cintanya dengan Best dan perjalanan hidupnya sehingga berubah dari seorang model menjadi pemuka agama.

“Kami menjalin asmara selama satu tahun, dan tahun berikutnya kami menjalani hubungan putus-nyambung. Saya adalah cinta pertamanya,” papar Jackie seperti dikutip dari Mirror pada Rabu (9/9).

Setelah benar-benar putus, Glass tak pernah berkomunikasi lagi dengan Best. Glass kemudian memiliki seorang putri bernama Rosie hasil hubungan dengan pria lain. Sayangnya hubungan Glass dengan pria baru ini juga kandas di tengah jalan.

Dua kali patah hati, Glass memutuskan untuk membawa Rosie berlibur di Bali. Karena menyukai keadaan di Pulau Dewata, Glass memilih menetap dan menjalani bisnis tekstil. Di Bali, Glass mulai tertarik dan mempelajari agama Buddha.

Glass baru kembali ke Inggris ketika Rosie sudah berusia 12 tahun. Pulang ke Inggris, Glass tak serta merta mengakhiri ketertarikannya terhadap ajaran Buddha. Dia mendengarkan ceramah dari Dalai Lama, dan terpesona.

Pada tahun 1994, ketika Rosie meninggalkan rumah, Glass membulatkan tekad untuk tinggal di sebuah vihara. Setelah menetap selama setahun, wanita yang kini berusia 67 tahun itu, ditahbiskan menjadi bhiksuni.

Sejak saat itu hidup Glass, berubah 180 derajat. Jika dulu dikenal kerap berpenampilan seksi, berambut pirang dan sering minum-minuman beralkhohol, kini dia memangkas habis rambutnya dan hanya memakai jubah bhiksuni dengan desain dan warna yang sama setiap hari.

“Saya merasa tak akan lagi bisa tertawa. Tapi saya sudah muak dengan pesta, melihat orang-orang banyak minum alkohol dan bicara hal-hal tidak penting. Saya memangkas habis rambut pirangku. Saya bisa merasakan angin di atas kepalaku. Rasanya sungguh bebas,” lanjut Glass.

Selain mengubah penampilan dan menjadi religius, Glass memiliki nama baru yakni Ani Rinchen (yang memiliki arti “Berharga”). Sekarang dia menggelola pusat meditasi Buddha Tibet di Edinburgh, Skotlandia.

“Saya masih bisa bercanda, tapi saya sudah menyederhanakan hidupku. Kini saya merasa lebih damai,” tutup Ani. (liputan6)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *