Pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg sedang berada di Tiongkok menjadi pembicara tentang pentingnya memiliki misi untuk mengubah dunia. Uniknya, dia unjuk gigi dengan berpidato dalam bahasa Mandarin di hadapan mahasiswa-mahasiswi Universitas Tsinghua di Beijing selama sekitar 20 menit.
“Saya baru saja melakukan pidato pertama saya dalam bahasa Mandarin di Universitas Tsinghua, Beijing. Ini juga merupakan pidato pertama saya dalam bahasa lain, yang menceritakan bagaimana saya mulai memikirkan misi Facebook, hal yang membuat saya bertahan di situasi sulit, dan apa makna misi tersebut ketika kami sudah memiliki komunitas berisi 1,5 miliar orang,” tulisnya saat mengunggah video pidato tersebut di akun Facebook resminya.
Zuckerberg memang sudah mempelajari bahasa Mandarin selama beberapa tahun. Motivasinya mempelajari bahasa adalah agar bisa berkomunikasi dengan nenek dari istrinya, Priscilla Chan, warga Amerika keturunan Tiongkok. Di sisi lain, kemampuan bahasa tersebut juga bisa membantunya untuk mendekati pasar Tiongkok.
Facebook sendiri baru membuka sebuah kantor pemasaran di Beijing pada Mei 2015 lalu. Mereka mengincar para pebisnis lokal yang berminat memperluas jangkauannya ke pasar lain di luar China, meski Facebook sendiri tetap diblokir di Negeri Tirai Bambu sejak 2009.
Di sela-sela kunjungannya tersebut, Zuckerberg mengunjungi Vihara Angsa Liar di Xi’an. Di sana ia berdoa untuk perdamaian dan kesehatan dunia dan keluarganya.
“Priscilla seorang Buddhis dan ia memintaku untuk berdoa seperti dirinya,” ujar Zuckerberg melalui akun Facebook resminya pada Selasa (27/10). Postingannya tersebut disukai oleh 174 ribu lebih dan dibagikan lebih dari 9600 orang.
“Buddhisme adalah sebuah agama dan filosofi yang menakjubkan, dan saya telah banyak mempelajarinya. Saya berharap bisa memahaminya lebih mendalam,” lanjut Zuckerberg.
Zuckerberg menikahi Priscilla pada 19 Mei 2012 lalu, sehari setelah Facebook memperdagangkan sahamnya di Nasdaq.
Priscilla dan Zuckerberg bertemu pertama kali di depan toilet dalam sebuah pesta, ketika keduanya masih kuliah di Harvard University pada 2004. Kala itu Zuckeberg memutuskan keluar dari Harvard untuk mengembangkan jejaring sosial yang ia dirikan di sebuah kamar asrama kampus yang menjadi cikal bakal Facebook.
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara