Hari ini, Senin malam (17/2) berdasarkan hitungan penanggalan Jawa satu tahun (Jawa; mendak pisan) sudah Sutar Soemitro wafat. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, pemuda desa penuh karya itu telah satu tahun meninggalkan kita. Meskipun begitu ia telah menorehkan prestasi, meninggalkan warisan berharga yaitu BuddhaZine, sebuah rumah literasi bersama bagi umat Buddha.
Sutaryono – nama kecil Sutar Soemitro – lahir di Desa Purwodadi, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen pada 8 Mei 1980. Sutar adalah anak kedua dari pasangan Ibu Tarmi dan Bapak Sumitro. Dia mempunyai kakak laki-laki bernama Sabar Sukarno dan adik perempuan Tri Widiati. Sejak usia muda, Sutar sudah belajar hidup mandiri, ibunya meninggal saat ia masih duduk di bangku SMP, usia 13 tahun. Sedangkan bapaknya meninggal saat Sutar berusia 27 tahun.
Sebagai anak desa, Sutar mempunyai kebiasaan langka, sejak kecil ia gemar membaca berita-berita di koran. Kebiasaan membaca berita-berita membuatnya tertarik menekuni dunia jurnalistik hingga akhirnya mendirikan media berita buddhis online, BuddhaZine. “Orang biasanya suka membaca dulu baru tertarik untuk menulis. Saya dari dulu tidak suka baca buku tapi suka baca koran. Dari sana lama-lama tertarik untuk menulis karena bisa membedakan mana tulisan yang baik dan tidak,” Sutar bercerita.
Sutar mulai menulis dan menjadi penyunting sejak masa kuliah di Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Nalanda, Jakarta. Bersama muda-mudi Vihara Dhammasagara, sekitar tahun 2000’an dia mendirikan DSP Magz sekaligus menjadi pemimpin redaksi dan penyunting tulisan. Pertemuannya dengan Jo Priastana, seorang dosen mata kuliah Filsafat Buddha yang juga produktif menulis membuat bakat menulis Sutar semakin berkembang. Berkat dorongan Pak Jo Priastana pula pada tahun 2011 Sutar akhirnya mendirikan media berita buddhis online BuddhaZine.
Sosok yang mencintai almamater
Sutar Soemitro menempuh pendidikan tinggi di STAB Nalanda pada tahun 1998 dan lulus pada tahun 2003. Di mata Jo Priastana, yang kemudian menjadi mentor Sutar hingga akhir hayat, Sutar adalah salah satu alumni Nalanda yang mempunyai karya nyata.
Dalam artikel refleksi 40 tahun STAB Nalanda, Pak Jo menulis khusus tentang sosok Sutar Soemitro yang sangat mencintai almamaternya. “Karya nyata yang telah ditorehkannya dan hendak dipersembahkan juga kepada almameternya sebagaimana dikerjakan Sutar Sumitro, mahasiswa Nalanda kampus Jl. Kramat Raya 64 dengan medianya BuddhaZine. Alumni Nalanda yang selalu berkreasi liar di luar Nalanda ini sangat mencintai almamaternya, Nalanda.
“Hari ini, ketika tulisan ini dibuat di dini hari (12/11/2018), dari pembaringannya di Gombong, ia yang tengah berjuang didera penyakit kronis menyampaikan isi hatinya yang paling dalam untuk dapat datang ke Nalanda. Ia rindu mengunjungi almamaternya setelah menyaksikan foto Ngasiran (alumni Nalanda) dan Tim BuddhaZine Nalanda yang datang merayakan HUT Nalanda pada Minggu 11 November 2018.
Tulis Sutar Sumitro (asli terdapat di grup wa Aksara/12 November 2018. 03.29): ‘Ini bocah pulang kampung ke almamater ke Nalanda malah jadi ‘penjajah’ BZ. Aku sangat bangga dan meneteskan air mata melihat gambar ini. Pulanglah kembali ke sana, Nak. Bawa hadiah untuk almamater yang bisa mengharumkan nama mereka. BZ (Buddhazine-red) lahir dari anak kandung sana, tapi belum masuk sejauh itu. Kamu yang bisa, Nak… Jalanmu masih panjang di sana.’
“Aksara-akasara yang penulis terima dini hari pukul 03.29, 12 November 2018 dalam hening sunyi, yang terdengar sepertinya nyanyian tulus seorang alumni kepada almamaternya, yang begitu menggetarkan memenuhi hati penulis. Sutar Sumitro yang mungkin sejak mahasiswa perkuliahan sudah kena racun idealisme penulis untuk berdedikasi di dunia jurnalistik buddhis bagi kemajuan masyarakat Buddha dan Buddhadharma,” tulis Pak Jo.
Lebih lanjut Pak Jo juga menuliskan momentum perjumpaan terkahir dengan Kang Sutar di Gombong saat ulang tahun ke-7 BuddhaZine. “Sutar yang telah membelikan tiket kereta api ekonomi Bengawan Pasar Senen Gombong untuk pemberangkatan Sabtu, 1 Desember 2018, pkl 11:20 dengan Booking code ESR16b kepada penulis. Mengharap untuk dapat bersama merayakan hari ulang tahun BuddhaZine ke-7 dan mendoakan kesembuhan baginya.”
=================
Ayo Bantu Buddhazine
Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara