• Thursday, 6 February 2020
  • Willie Japaries
  • 0

Dewasa ini seluruh dunia sedang cemas melihat perkembangan wabah NCoV alias “flu ganas” yang disebabkan oleh korona virus varian baru yang berepisentrum di Kota Wuhan.

Penyakit flu koronavirus baru tersebut di atas menyerang sistem pernapasan (paru-paru) melalui penularan droplet dan kontak dengan lendir mengandung virus. Gejalanya menyerupai wabah virus korona SARS yang terjadi di sekitar tahun 2003.

Salah satu prinsip terapi dalam ilmu pengobatan tradisional komplementer (TCM) adalah bahwa penyakit berbeda, terapinya sama jika sindromnya sama; sebaliknya, penyakit yang sama terapinya berbeda jika sindromnya berbeda. Oleh karena itu, prinsip terapi terhadap SARS dapat diterapkan terhadap flu baru ini, meskipun patogen virusnya berbeda. Salah satu caranya adalah menggunakan metode herbal, yang pada umumnya memiliki efek berspektrum luas.

Dalam upaya preventif dan protektif terhadap potensi wabah flu terbaru itu, hendaknya masyarakat memperhatikan 6 hal berikut:

1. Memperhatikan anjuran kesehatan yang dikeluarkan oleh jajaran Kementerian Kesehatan RI, khususnya anjuran yang dikeluarkan akhir-akhir ini terkait flu NCoV tersebut.

2. Masing-masing individu menjaga pola hidup berimbang dalam bekerja dan beristirahat, sehingga energi dan daya tahan tubuh terhadap penyakit dapat terjaga dengan baik.

3. Daya tahan tubuh dapat menurun di saat perubahan cuaca yang ekstrem, juga akibat beban pikiran (stress), khususnya bagi kelompok rentan, lansia, anak-anak, wanita hamil, nifas, dan penderita penyakit kronis perlu memperhatikan makanan sehat sesuai anjuran tenaga medis/kesehatan.

4. Bagi individu yang bertubuh lemah, dengan gejala antara lain lekas letih, mudah masuk angin/ flu, takut dingin, mudah berkeringat, tak nafsu makan, dapat meningkatkan kekuatan tubuhnya dengan memilih bahan makanan tonik antara lain ginseng, temulawak, kunyit, telur ayam/ itik/ puyuh, bidara, duren, buah anggur, jamur kayu/kuping, hioko/ jamur jengkol, seledri, daging burung pipit/ayam/itik, dikonsumsi 2-3 jenis setiap hari secara berturutan, sampai gejalanya membaik.

5. Bagi individu yang sistem paru-paru/pernapasannya mudah terserang sesak napas, batuk, bersin, masuk angin, suara lemah, dapat meningkatkan kekuatan paru-parunya dengan mengonsumsi bahan makanan tonik sistem pernapasan, yang pada umumnya bercita rasa agak pedas dan menimbulkan liur, antara lain lobak, oyong/blustru, wortel, belimbing manis, jeruk purut, madu, ubi jalar, labu parang, telur ayam/itik, buah delima, (minyak) kacang tanah, sawi, aprikot/ plum, buah biwa/lokwat, sampai gejalanya membaik.

6. Anjuran makanan hendaknya tidak dikonsumsi berlebihan. Jika keluhannya sudah lenyap, anjuran bahan makanan tersebut dapat dikonsumsi seminggu sekali atau dua kali saja.

Demikian sekedar berbagi pengetahuan dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat dunia yang berimbas ke Indonesia dewasa ini. Semoga membawa manfaat bagi kita semuanya.

*Willie Japaries, pengajar di STAB Nalanda, Jakarta

 

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *