• Sunday, 1 January 2017
  • Jennifer Lie
  • 0

Di tahun yang baru ini, Buddha bowl digadang-gadang oleh Pinterest sebagai salah satu tren makanan sehat, setidaknya untuk individu bermukim di negara Barat. Buddha bowl sebenarnya sudah mulai ngehits di tahun 2016, dan diprediksi akan tetap ngehits di tahun 2017 ini.

Apakah Buddha bowl dan bagaimana cara membuatnya?

Buddha bowl adalah salah satu variasi dari konsep bowl food, suatu konsep memakan sekumpulan makanan sehat yang bergizi lengkap dalam sebuah mangkuk. Bowl food populer di kalangan pengikut gaya hidup sehat, sedangkan Buddha bowl sendiri terkenal di antara para vegan.

Istilah Buddha bowl diambil dari tradisi cara makan masyarakat Asia Timur seperti di Jepang, Tiongkok, dan Korea, terutama tradisi makan para bhiksu yang menggunakan mangkuk serta memakan masakan vihara yang berjenis vegetarian.

Dalam peraturan keviharaan, para bhiksu hanya menggunakan satu mangkuk yang disebut dengan patta/patra sebagai wadah memakan beragam jenis makanan yang mereka dapat dari persembahan para umat atau dari pengurus vihara. Tradisi ini juga dipraktikkan oleh Buddha.

Para pakar dari konsultan makanan dan restoran, Baum + Whiteman menambahkan bahwa tren bowl food dipicu oleh obsesi masyarakat yang berlanjut terhadap ramen dari Jepang dan kepopuleran bibimbap asal Korea, yang keduanya sering disajikan dalam pot batu dan mangkuk.

Konsep Buddha bowl mirip dengan konsep rice bowl, yaitu makanan yang disajikan dalam satu mangkuk. Hanya saja menu Buddha bowl lebih mengutamakan kualitas nutrisi dibanding sekadar pengenyang perut. Untuk satu mangkuk terdiri dari sumber protein dan karbohidrat yang terdapat pada biji-bijian, kacang, gandum, dan buah. Semakin berwarna menu di dalam sebuah mangkuk, semakin beragam pula nutrisinya.

Buddha bowl adalah segalanya tentang makan sehat sebagai upaya detoksifikasi tubuh sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Disarankan para individu yang ingin mengurangi berat tubuh, bisa menjadikan makanan sehat ini sebagai gaya hidup sehari-hari.

Menurut para praktisi mindfulness, memakan makanan dalam satu mangkuk bisa menjadi upaya untuk melatih kesadaran. Sesuap demi sesuap, secara tak sadar kita terlatih untuk memperhatikan makanan yang dimakan dan ternyata ini juga memberi efek kenyang yang cukup lama.

“Jika Anda memegang sebuah mangkuk seperti Buddha saat makan, Anda secara psikologis lebih cenderung untuk berkesadaran penuh terhadap makanan Anda,” kata laporan Baum + Whiteman.

Berikut adalah anatomi sebuah Buddha bowl.

Gandum terdiri dari berbagai pilihan, seperti: beras coklat, beras merah, quinoa, couscous atau jelai (barley). Pilihan protein adalah kacang-kacangan seperti kacang polong, kacang merah, lentils, atau kacang kedelai.

Sayur-mayur bisa ditambahkan sesuai kesukaan. Semakin berwarna sayur yang Anda pilih, maka semakin beragam pula kandungan nutrisinya. Untuk mengurangi konsumsi lemak, sayuran tersebut bisa dipanggang di oven. Caranya pun mudah, sayuran tersebut diiris-iris. Letakkan di mangkuk, lalu berikan sedikit garam, lada serta minyak zaitun. Aduk rata dan letakkan di loyang yang telah dilapisi oleh alumunium foil. Panggang selama 15 menit dengan suhu 180-200 derajat celcius.

Langkah terakhir adalah masukkan gandum, protein dan sayuran ke satu mangkuk. Lalu taburkan dengan dressing favorit Anda, seperti sesame dressing, pesto, ataupun kecap asin. Voila! Semangkuk menu sehat dan lezat siap disantap.

Selamat mencoba! (twinminney/bhagavant)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *