• Saturday, 19 January 2019
  • Sasanasena Hansen
  • 0

Setelah sebelumnya kita mengenal sekilas jejak-jejak Buddhis di Kazakhstan, sekarang mari kita lihat negara tetangganya Kirgizstan. Kedua negara ini bersama-sama dengan Uzbekistan, Tajikistan, dan Turkmenistan adalah negara-negara yang terletak di Asia Tengah. Karena lokasinya yang tepat di tengah-tengah Jalur Sutra, tentu seharusnya ada banyak sekali peninggalan-peninggalan Buddhis di negara-negara ini.

Tetapi sayangnya tidak seperti negara tetangganya Kazakhstan, jejak-jejak peninggalan Buddhis sulit ditemukan di Kirgizstan. Seperti lenyap tak berbekas. Mungkin hanya beberapa pengaruh Buddhis saja yang masih hidup seperti mengikat bendera doa pada pohon-pohon suci. Beberapa orang melihat praktik ini justru berakar dari Islam Sufi (Zeno 2006). Hal ini terlihat pula bahwa pada saat ini mayoritas penduduk Kirgizstan memeluk agama Islam (sekitar 80%) dan Gereja Ortodoks Rusia (sekitar 17%). Sedangkan agama Buddha sendiri dianut kurang lebih 0,35% pada estimasi tahun 2008.

Penemuan jejak-jejak Buddhis baru digalakkan belakangan ini. Pada 2011 contohnya. Para arkeolog menemukan sebuah patung Buddha raksasa di perbukitan di luar ibukota Bishkek. Tim arkeolog ini menggali situs di Krasnaya Rechka yang terletak sekitar 35 km dari ibukota. Di sanalah mereka menemukan sebuah patung Buddha setinggi 1.5 meter.

Mereka percaya bahwa patung ini berasal dari abad ke-8 hingga ke-10 Masehi. Penemuan jejak Buddhis ini menjadi langka di wilayah pegunungan Kirgizstan. Budaya Buddhis pra Islam ditemukan terdokumentasi dengan baik di negara sekitar tetapi tidak di Kirgizstan. Dalam penggalian sebelumnya di situs yang sama di Desa Krasnaya Rechka, para arkeolog juga menemukan sisa-sisa sebuah kuil Buddhis, sebuah benteng, sebuah kompleks istana Karakhanid, dan pemakaman-pemakaman Buddhis dan Kristen. (Newshub 2011)

Tentu perkiraannya, Kirgizstan sebagai salah satu negara yang dilalui Jalur Sutra, akan terdapat cukup banyak peninggalan Buddhis. Namun karena keterbatasan sumber daya dan teknologi, belum semua warisan ini ditemukan. Meskipun demikian, Kirgizstan telah mencoba mendaftarkan beberapa situs sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 2010. Dua di antaranya diyakini memiliki nilai historis dan budaya dengan agama Buddha.

Yang pertama adalah Situs Sisi Selatan Issyk Kul. Menurut beberapa peneliti, tempat-tempt dengan epigrafis Buddhis, tanda yang sering digunakan di sepanjang rute karavan Jalur Sutra, dikenal oleh penduduk lokal sebagai sebuah mazar – tempat suci.

Baca juga: Dua Menara Buddhis di Daerah Islam Xinjiang

Sedangkan situs kedua adalah Situs Abad Pertengahan di Lembah Chui Atas: Navikat (Krasnaya Rechka), Suyab (Ak Beshim) dan Balasagyn (Burana). Menurut para peneliti, kota-kota utama di lembah ini didirikan selama abad ke-6 Masehi. Kota-kota ini berperan penting sebagai lintasan Jalur Sutra. Bahkan ketiga kota ini disebutkan pula dalam catatan perjalanan yang dibuat oleh pengembara Tiongkok Hsuan Tsang, yang mengunjungi area ini pada 620 Masehi. Di kota Krasnaya Rechka (Navikat), para arkeolog telah menemukan sebuah altar api Zoroastrian, batu-batu nazar Kristen Nestorian pada sebuah benteng, dan dua kuil Buddhis di sisi selatan kota.

Dalam pengantar pendaftarannya ke UNESCO, pemerintah Kirgizstan membandingkan situs ini dengan situs lain sejenis dan alasan yang membuat situs ini unik sebagai berikut:

Sisa-sisa Buddhis abad pertengahan awal di Asia Tengah, seperti di situs Buddha Turkestan Timur (Xinjiang) dan Afghanistan, sudah dikenal luas. Namun, kurang dikenal situs-situs Buddhis di Tajikistan, Uzbekistan, dan Kirgizstan (Semirechie), yang baru-baru ini ditemukan.

Secara khusus, monumen-monumen Buddhis di Lembah Chui memiliki nilai sejarah dan budaya yang istimewa, yang telah dibangun di negara-negara ini kota-kota Turki-Sogdiana di bawah pemerintahan Tiongkok dan mewakili pertemuan tradisi Buddhis Timur (Tiongkok dan Turki Timur) dan Selatan (Gandharian dan Tokharian).

Upasaka Sasanasena Seng Hansen

Sedang menempuh studi di Australia.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *