• Tuesday, 9 October 2012
  • Sutar Soemitro
  • 0

Minggu, 7 Oktober 2012, relawan Tzu Chi di Indonesia tersenyum bahagia karena secara resmi memiliki rumah baru yang indah dan megah. Ribuan pasang mata menjadi saksi diresmikannya kantor baru yang diberi nama Tzu Chi Center atau Aula Jing Si.

Hampir sebanyak 5.000 tamu hadir pada acara peresmian itu, termasuk sejumlah pejabat negara, para anggota Sangha, masyarakat luas, dan tentu saja relawan Tzu Chi. Relawan Tzu Chi dari Taiwan, China, Amerika, Jepang, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina juga turut hadir. Acara peresmian diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Sebanyak 21 orang perwakilan dari pemerintah dan juga perwakilan dari Tzu Chi maju menabuh genderang selama 2 menit sebagai tanda diresmikannya Aula Jing Si. Tepuk tangan kemudian berbaur menderu dengan bunyi genderang, senyuman bahkan tawa gembira tergurat pada setiap wajah para tamu dan seluruh hadirin yang datang.

Acara peresmian ini disaksikan secara live oleh Master Cheng Yen, bhiksuni pendiri Tzu Chi yang sangat dihormati dan dicintai relawan Tzu Chi di seluruh dunia dari kediamannya di Hualien, Taiwan. “Walaupun saya tidak sedang berada di tengah-tengah kalian, tetapi hati saya bersama kalian. Restu yang begitu mendalam juga saya berikan pada kalian semua. Terima kasih,” ucap Master Cheng Yen yang disambut dengan lambaian tangan para relawan Tzu Chi.

 

20121009 Rumah Baru Tzu Chi Diresmikan_2

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei, yang didampingi dua wakil ketua Sugianto Kusuma dan Franky O. Widjaja mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah hadir, baik dari pihak pemerintahan yang selama ini telah memberikan dukungan kepada Tzu Chi untuk dapat berkembang di Indonesia dan juga pada para relawan, masyarakat, donatur dan banyak pihak lainnya yang telah bersumbangsih bagi Tzu Chi hingga perjalanannya selama 19 tahun di Indonesia. “Terima kasih semuanya,” ucap Liu Su Mei.

Menko Kesra Agung Laksono yang mewakili pemerintah tak bisa menyembunyikan kekagumannya, “Saya mengucapkan selamat atas berdirinya aula yang begitu megah ini sebagai pusat kegiatan Tzu Chi Indonesia. Biasanya kalau tokoh-tokoh pengusaha lebih banyak meresmikan suatu hal yang komersial seperti pusat perbelanjaan atau perumahan real estate, tapi yang ini beda, karena para pengusaha ini meresmikan sebuah gedung yang ditujukan untuk kemanusiaan. Ini sungguh luar biasa!”

Hadir pula putri mantan presiden Gus Dur, Yenny Wahid. “Bangsa kita ini sekarang sedang kekeringan secara moralitas, sedang mengalami kekeringan secara jiwanya, sehingga kita butuh inspirasi-inspirasi baru yang mendorong masyarakat untuk saling berbagi, saling menolong, bahkan demi kepentingan satu sama lain, bukan demi kepentingan diri sendiri saja,” kata Yenny.

“Saya sangat terinspirasi dengan Tzu Chi di Indonesia. Saya sendiri belajar banyak dari Tzu Chi, bahwa Tzu Chi menolong orang tidak melihat latar belakang, mau agamanya apa, kalo sedang susah pasti akan ditolong. Ajaran seperti itu juga yang saya pelajari dari ayah saya, jadi sangat cocok. Ajaran yang diajarkan oleh Buddha Tzu Chi maupun yang selama ini saya dapat dari ayah saya, itu sama. Menolong orang tanpa melihat latar belakangnya, agama, suku, kelompoknya, kaya atau miskin tetap harus ditolong. Semoga bisa lebih banyak lagi menginspirasi orang lain. Membuka hati  orang lain, sehingga makin banyak orang-orang yang bisa berpikir seperti para relawan Buddha Tzu Chi, yaitu menolong orang lain lebih banyak lagi,” tegasnya.

Komplek Tzu Chi Center yang secara garis besar terbagi menjadi tiga gedung utama, yaitu Aula, Tzu Chi International School, dan DAAI TV, keberadaannya terlihat sangat menonjol karena berdesain oriental kental, menjulang tinggi dan berwarna abu-abu yang sangat kontras dengan sekelilingnya. Tzu Chi Center terletak di jantung Pantai Indah Kapuk, sebuah kawasan elit di pesisir utara Jakarta.

 

20121009 Rumah Baru Tzu Chi Diresmikan_3

Banyak orang yang kagum dengan kemegahan dan keanggunan Aula Jing Si. Bangunan didesain ramah lingkungan dengan sangat memperhatikan pemanfaatan cahaya alami matahari dan ruang terbuka hijau yang luas. Warna bangunannya pun teduh sehingga tidak menimbulkan polusi pemandangan.

Banyak orang yang beranggapan Tzu Chi adalah organisasi sosial yang berlimpah dana karena didukung oleh barisan panjang konglomerat yang dimotori oleh Sugianto Kusuma (Agung Sedayu Group) dan Franky O. Widjaja (Sinarmas Group). Tapi seperti halnya Tzu Chi pusat di Taiwan yang dimulai oleh Master Cheng Yen bersama sejumlah kecil ibu rumah tangga, Tzu Chi di Indonesia pun dimulai oleh ibu-ibu rumah tangga. Tzu Chi di Indonesia menjadi besar seperti saat ini butuh perjuangan panjang dan tanpa kenal lelah menebar cinta kasih.

Adalah Liu Su Mei, seorang ibu rumah tangga asal Taiwan yang memulainya pada tahun 1993 bersama sahabat-sahabatnya. Mereka mengawalinya dari kediamannya di Kelapa Gading. Bukti nyata banyaknya orang yang terbantu oleh Tzu Chi dan banyak pula orang yang tersadar untuk memiliki cinta kasih membuat banyak orang tertarik bergabung menjadi relawan Tzu Chi, termasuk para pengusaha. Salah satunya adalah pengusaha papan atas Eka Tjipta Widjaja, yang kemudian meminjamkan sebuah ruang kantor di ITC Mangga Dua, salah satu pusat perbelanjaan miliknya, menjadi kantor operasional Tzu Chi. Setelah selama bertahun-tahun numpang berkantor, akhirnya kini Tzu Chi memiliki rumah sendiri.

Aula Jing Si ini diibaratkan seperti Gunung Sumeru, pusat dunia yang sering disebut dalam literatur Buddhis. Ini tergambar dalam prosesi peresmian, dimana para relawan berjalan secara serentak dan bersamaan menuju pintu tembaga di lantai 2 Aula Jing Si. “Relawan berdatangan dari berbagai arah sehingga seperti ingin menyerbu satu titik, ini kita namakan sesi ‘Mendaki Gunung Sumeru’. Ceritanya pasukan semut dari berbagai arah menuju ke satu tempat,” ujar Elvy, salah seorang relawan Tzu Chi.

Dari Tzu Chi Center atau Aula Jing Si inilah kelak akan lahir Para Bodhisattva Dunia untuk menebarkan cinta kasih tanpa batas ke seluruh penjuru nusantara dan dunia. (tzuchi.or.id)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *