• Monday, 29 December 2014
  • Michael
  • 0

Pencarian pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ 8501 yang hilang kontak terus berlangsung. Pesawat yang melayani rute penerbangan Surabaya-Singapura tersebut hilang kontak dengan menara pengawas Juanda setelah kurang lebih satu jam terbang pada hari Minggu (28/12/2014). Dari kontak terakhir dengan menara pengawas diperkirakan posisi terakhir ada di Tanjung Pandan, Kalimantan.

Kabar yang tak kunjung datang akan keberadaan pesawat QZ 8501 membuat keluarga penumpang dihinggapi rasa sedih dan ketidakpastian. Sedangkan upaya pencarian hingga hari kedua belum membuahkan hasil karena banyaknya kendala, termasuk cuaca buruk yang diduga menjadi penyebab hilangnya pesawat.

Dalam kurun waktu satu jam setelah pernyataan resmi dari Air Asia bahwa salah satu pesawatnya hilang kontak, keluarga penumpang pesawat Air Asia QZ 8501 mulai berdatangan ke posko Air Asia di Terminal 2 Bandara Juanda, Surabaya.

Dalam keadaan shock dan penuh rasa khawatir mereka menanti informasi mengenai keberadaan keluarga yang berada di dalam pesawat. Hampir semua tampak menitikkan air mata dan tak jarang menangis tersedu-sedu. Dengan penuh kesabaran petugas melayani para keluarga korban yang sedang khawatir tersebut.

Relawan Tzu Chi pun langsung bergerak cepat dengan membuka Posko Kunjungan Kasih langsung di Terminal 2 Bandara Juanda. Sebanyak 11 relawan Tzu Chi Surabaya langsung turun ke lokasi dan dikoordinir oleh Ketua Tzu Chi Surabaya Vivian Fan.

“Hari ini kami merasakan kesedihan yang mendalam atas terjadinya peristiwa ini,” kata Vivian Fan. Relawan Tzu Chi langsung berbaur untuk menenangkan dan mendampingi keluarga yang sedang bersedih tersebut.

“Situasinya benar-benar sangat mengharukan, karena kebanyakan korban adalah satu keluarga, bahkan ada yang kehilangan 8 anggota keluarganya. Hari ini kami berbicara dengan mereka serta merasakan kesedihannya, serta memberikan rasa tenang sebisa yang kami mampu. Kami juga membagikan minuman dan roti kepada mereka selama masa penantian ini,” kata Tan Junita, salah satu relawan Tzu Chi yang bergabung.

Menurut kabar terakhir pencarian secara intensif dengan melibatkan kapal-kapal perang TNI AL dan pesawat pencari dengan dibantu sejumlah armada dari negara tetangga. Pencarian difokuskan di daerah Kalimantan dan Belitung.

Dari konferensi pers resmi, dinyatakan ada 137 penumpang dewasa, 17 anak-anak, dan 1 bayi serta 7 orang awak pesawat, dimana 149 orang adalah Warga Negara Indonesia dan selebihnya dari berbagai negara. Pencarian masih terus dilakukan dan semoga kabar baik bisa segera didapatkan. (tzuchi.or.id)

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *