• Saturday, 9 March 2019
  • Victor A Liem
  • 0

Saka pitu berasal dari kata “saka” dan “pitu”. Saka artinya tiang atau penyangga dari suatu bangunan. Dalam bangunan tradisional Jawa, saka menjadi fondasi utama dari bangunan. Pitu artinya tujuh.  artinya tujuh hal yang mesti diperhatikan dalam menjalani hidup dengan baik.

Apa tujuh hal itu?

Tujuh hal tersebut adalah: pitutur, pituwas, pituhu, pituduh, pitungan, pituna, dan pitulungan.

Secara umum artinya seperti berikut.

Pitutur, artinya petuah bijak. Apa yang kita lakukan mesti sesuai dengan pitutur. Jangan sampai apa yang kita perbuat tidak sesuai dengan petuah bijak.

Pituwas, artinya pahala, atau ganjaran. Mesti ingat bahwa apa yang kita perbuat selalu memberi dampak baik pada diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan. Apa yang kita tanam, itu pula yang kita tuai. Karena itu mesti selalu berniat baik agar perbuatan ini juga selalu baik. Dan sudah tentu pahala baik akan selalu mengikuti kita.

Pituhu, artinya keturutan, atau ketaatan. Sebagai bagian dari masyarakat, apa yang kita lakukan harus sesuai dengan aturan. Zaman sekarang aturan itu bisa berupa hukum yang sudah ditetapkan. Norma masyarakat juga mesti dipertimbangkan agar diri ini juga bisa diterima oleh masyrakat dengan baik.

Baca juga: Falsafah Pangkon

Pituduh, artinya panduan, atau bimbingan. Janganlah malu untuk meminta petunjuk. Malu bertanya maka akan sesat di jalan. Perlakukan orang lain sebagai guru kehidupan. Tidak perlu gengsi dan kegeden rumongso, yang membuat diri ini merasa sudah hebat dan hal ini menutup diri belajar dari orang lain.

Pitungan, artinya perhitungan waktu. Umumnya orang mengenal pitungan ini semacam horoskop berisi ramalan. Pitungan di sini maksudnya adalah bertindak pada saat yang tepat. Hal yang baik jika dilakukan pada saat yang tidak tepat, maka hal baik itu tidak akan memberikan dampak apa-apa.

Pituna, artinya kerugian. Apa yang kita lakukan itu apakah merugikan orang lain. Tidak selalu hal yang menguntungkan diri walaupun hal ini tidak melanggar hukum, juga memberikan dampak positif bagi orang lain. Mesti peka dengan orang sekitar kita.

Pitulungan, artinya bantuan. Pitulungan ini bukan sekadar bantuan tapi segala hal yang memudahkan kita terutama dari aspek yang tidak bisa kita rencanakan dan kendalikan. Pitulungan dalam hal ini dekat pengertiannya dengan keberuntungan. Dalam banyak hal kita sudah berusaha, tapi alam bisa jadi berkehendak lain. Sehebat-hebatnya seseorang, keberuntungan itu menentukan keberhasilan. Wong pinter kalah karo wong bejo.

Kita mesti memahami bahwa ada batasan dalam diri kita. Selalulah untuk berupaya agar selalu berniat baik, melakukan hal yang baik, selalu selamat dan segala hal berjalan dengan lancar.

Saka pitu adalah pedoman hidup agar kita melakukan sesuatu dengan penuh pertimbangan dan mesti pada waktu tertentu merenungkan kembali, apakah diri ini sudah menempatkan diri dengan baik.

Victor Alexander Liem 

Desainer batik tulis. Tinggal di Kudus, Jawa Tengah.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Victor A Liem

Penulis adalah pecinta kearifan Nusantara dan penulis buku "Using No Way as Way"
Tinggal di kota kretek, Kudus, Jawa Tengah. Memilih menjadi orang biasa, dan menjalankan laku kehidupan sehari-hari dengan penuh suka cita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *