• Sunday, 7 October 2018
  • Ngasiran
  • 0

Korban gempa bumi Kabupaten Lombok Utara, perlahan mulai bangkit. Para pengungsi kini telah kembali ke kampungnya masing-masing. Mereka membangun tempat tinggal sementara di atas reruntuhan rumahnya menggunakan tenda, ada juga yang membuat rumah dari bambu dengan atap daun kelapa.

Para warga yang awalnya tinggal di pengungsian kini juga sudah mulai beraktifitas kembali. Para petani kembali menggarap ladangnya, karyawan mulai bekerja, para mahasiswa juga sudah kembali ke kampus dan anak-anak juga sudah kembali ke sekolah.

“Anak-anak sudah mulai sekolah, bahkan saya juga sudah bolak-balik ke Mataram untuk melanjutkan kuliah saya,” tutur Budiartoyo, salah satu pemuda Buddhis dari Dusun Grenggeng, Desa Jenggala, Lombok Utara kepada BuddhaZine, Jumat (5/10).

Hal yang sama diungkapkan oleh Bhante Saccadhammo dari Posko Vihara Buddhavamsa, Dusun Lenek. Meskipun posko masih dibuka, para pengungsi juga sudah mulai kembali ke rumah dan bekerja seperti biasa. “Sekarang masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing, tapi posko masih dibuka,” terang bhante.

Saat ini Vihara Buddhavamsa juga digunakan untuk tempat belajar sementara Sekolah Dasar Lenek. Sudah lebih dari satu bulan ini, anak-anak sekolah sudah belajar di tenda darurat yang dibuat di sawah dekat vihara.

“Baru kemarin anak-anak kelas 3 – 6 pindah di bangunan sekolah sementara yang dibangun di area Vihara Buddhavamsa. Untuk kelas 1 dan 2 masih di tenda darurat,” tulis bhante kepada BuddhaZine.

Tak hanya itu, di posko Buddhavamsa juga menyelenggarakan bimbingan belajar kepada anak-anak usia sekolah pada sore hari. Mereka mendatangkan relawan untuk membimbing dan mengajak bermain anak-anak sekitar dusun Lenek.

Tujuh mahasiswa STAB Syailendra misalnya yang saat ini bertugas menjadi relawan di sana. Mereka adalah; Khanti Adhisti, Danang Setyadi, Yuli Setyanto, Musini, Rusmiyati, Veni Ratana, dan Andrean.

“Saat ini para mahasiswa yang dikirim oleh WANDANI ini kami tugaskan untuk mengisi kegiatan seperti aneka permainan, berbagi pengetahuan Dhamma kepada anak-anak, dan mengajarkan anak-anak tampil di depan,” pungkas bhante.

Tak hanya mengajar dan mengajak bermain anak-anak, selama berada di sana para mahasiswa ini juga dikirim untuk mengisi ceramah Dhamma di posko-posko pengungsian.

=================

Ayo Bantu Buddhazine

Buddhazine adalah media komunitas Buddhis di Indonesia. Kami bekerja dengan prinsip dan standar jurnalisme. Kami tidak dibiayai oleh iklan. Oleh sebab itu, kami membuka donasi untuk kegiatan operasional kami. Jika anda merasa berita-berita kami penting. Mari bordonasi melalui Bank Mandiri KCP. Temanggung 1850001602363 Yayasan Cahaya Bodhi Nusantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *